BAHASA INDONESIA KARYA ILMIAH
BAHASA INDONESIA
KARYA ILMIAH
KATA PENGANTAR
a
Assalamu’alaikum
.wr.wb.
Puji
syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH” tepat
pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamiin…
Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya. Aamiin...
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
MLG, 27 Agustus 2019
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA
PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Pengertian Karya
Ilmiah.................................................................. 3
B. Sistematika atau
Kerangka Penulisan Karya Ilmiah........................ 4
C. Cara atau Syarat
Penulisan Karya Ilmiah yang Baik....................... 6
D. Bentuk-bentuk Karya
Ilmiah........................................................... 9
BAB III
PENUTUP.................................................................................. 12
A. Kesimpulan.................................................................................... 12
B. Saran.............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti
suatu aturan tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu
persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara
umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap
karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan
ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang
dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian
yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian
harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir
penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak
terkait. Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir
yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses
komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis
dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya
ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap proses dan tahapannya
sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya
ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian
sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah
dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya
ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana
sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana
cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau
bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
pengertian karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui
cara penulisan karya ilmiah yang baik.
4. Untuk mengetahui
jenis atau bentuk dari karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper)
adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.[1]
Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu
pengetahuan dan kebenaran ilmiah yang disusun secara sistematis menurut metode
penulisan ilmiah dengan menggunakan ragam bahasa resmi. Karya ilmiah merupakan
laporan ilmiah yang dapat berupa laporan kajian dan penelitian. Karya ilmiah
dibuat untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan bentuknya dapat
berupa makalah, skripsi, dan laporan penelitian.[2]
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Tujuan dari
pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
1. Memberi
penjelasan
2. Memberi
komentar atau penilaianMemberi saran
3. Menyampaikan
sanggahan
4. Membuktikan
hipotesa
Karya ilmiah
adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi
yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses
perwujudannya lewat metode ilmiah. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum
yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah,
yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat
dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa
dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta
tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non
ilmiah.[3]
Antara
karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak banyak perbedaan yang
mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pemakaian bahasa, struktur, dan
kodifikasi karangan. Dalam karangan ilmiah digunakan kosakata yang khusus
berlaku di bidang ilmu tertentu. Dalam karangan ilmiah populer bahasa yang
terlalu teknis tersebut terkadang dihindari. Sebagai gantinya digunakan kata
atau istilah yang umum.[4]
B. Sistematika
atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Hasil
penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh
karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu.
Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang
bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam
tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Bagian
Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman
pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman
Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi
laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak
ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
b. Halaman
Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk
karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji
seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud
menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan
diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata
Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang
bertujuan mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi
antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis
dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan
dalam menggarap dan menyelesaikankarya tulis tersebut.
d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah
karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan.
Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Paragraf pertama
latar belakang masalah;
2) Paragraf kedua
rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data atau
tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf ketiga
cara/teknik menganalisis data;
4) Paragraf keempat
hasil analisis data.
Keempat hal
tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca.
Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian
penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka
karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan
kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya
f. Daftar
Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik
untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman
dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode
penelitian.[5]
1) Latar Belakang
Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang
mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang
masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang
bersifat khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan
masalah yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus
merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus
dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan
Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan
penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu.
Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat
terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.
4) Metodologi
Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang
dipilih dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang
diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut
mencakup:
a) Metode yang
digunakan dalam penelitian;
b) Sumber data;
c) Cara mengambil
data;
d) Cara menganalisis
data;
e) Cara
menyimpulkan/membuat simpulan;
b. Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi
uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan
teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti.
Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul,
topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian
(bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).
c. Hasil
penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta
penafsiran hasil analisis data.
d. Kesimpulan dan
Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas
hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian
dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar
Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis
mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan,
perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam
laporan dan disusun menurut abjad.[6]
C. Cara atau Syarat
Penulisan Karya Ilmiah yang Baik
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus
memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan
bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan
kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah
dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD).Syarat penulisan karya ilmiah mencakup
bebarapa hal sebagai berikut :
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam
hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa
adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung
jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir
deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis
harus menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada
dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir
deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang
khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu
fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku
tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir
atau menarik kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau
kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta –
fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen.
Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup
membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika,
artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada
kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya
tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis
yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan
yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a. Dapat
memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan
penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat
penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.[7]
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau
hasil karya tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada
umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
a. Kutipan
Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik
kata, ejaan, maupun tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan
untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi,
dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi dua:kutipan
langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis
lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan
spasi. Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin
kiri, baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris,
dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa
perubahan spasi.
b. Kutipan Tak
Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis
dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain.
Tetapi pendapat pribadi tidakboleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa
tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan
mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.
2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks
karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila
ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu disebut
keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber, catatan
penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki
adalah:
a. Menyusun
pembuktian;
b. Menyatakan utang
budi;
c. Menyampaikan
keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian
teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan
kaki meliputi sebagai berikut:
a. Hubungan
catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
b. Untuk memudahkan
catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor urut baru pada
setiap bab;
c. Dalam
penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu
diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk
menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan
singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian
sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari
kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu
diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan
lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan
sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda
dipakai Ibid halaman.
b. Loz.
Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama
dengan sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya
telah diselingi sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit.
dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih
dahulu. Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang
digunakan dalam penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka
adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.[8]
D. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
Dilihat dari bobot dan kedalaman analisisnya bisa
dibedakan adanya beberapa karangan ilmiah, yaitu karya tulis, makalah, skripsi,
tesis, disertasi dan laporan hasil penelitian. Pada prinsipnya semua karangan
ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan
hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah
tersebut.
1. Karya Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim
diberikan kepada siswa sekolah menengah mengenai salah satu aspek satu mata
pelajaran. Di dalamnya terdapat komponen masalah, tujuan penulisan, pembahasan,
dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh halaman ketikan dua spasi pada
“kertas ukuran A4”.
2. Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk
disajikan dalam seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik
satu setengah spasi pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar pustaka.
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil
penelitian, entah penelitian lapangan maupun penelitian pustaka. Jadi, semua
komponen penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun, format susunannya tidak
perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi. Abstrak yang
diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah
penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari
abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji
makalah membacakan makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah dari power
point yang ditayangkan.
3. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan
pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi
syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu (S1). Masalah yang
diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi bidang
keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah
karya tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus
jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan
fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi
lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan). Pembahasan
dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan
emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya tulis
tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan
ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4. Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam
pendidikan strata dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau
segi program studi yang diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian
tesis.
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang
diperoleh dari perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah
didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa
temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu
hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman.
5. Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir
dalam pendidikan strata tiga. Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu
aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti. Penekanan pada aspek filosofis
ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga. Mengapa? Karena induk dari segala
ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan strata tiga
atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan pengetahuannya telah sampai
pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris atau di negara lain, mereka yang
telah lulus dalam pendidikan strata tiga diberi gelar Ph.D (=Philosophy
Degree). Artinya, telah mencapai derajat filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau
penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan
penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal
yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat
orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar
Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250 halaman.
6. Laporan Hasil
Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat
setelah suatu penelitian dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen
masalah, metode penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian, hasil yang
dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang lain berdasarkan hasil
penelitian itu.[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang
baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis
yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian
meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel
dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik
adalah:
1. Objektif
2. Pola berfikir
deduktif – induktif
3. Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Adapun bentuk – bentuk
karya ilmiah meliputi :
1. Karya
tulis
2. Makalah
3. Skripsi
4. Thesis
5. Disertasi
6. Laporan hasil
penelitian
B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran
bersama. Kami mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan
kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang lebih
baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi
referensi secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah Tinggi Bahasa Asing
(STBA LIA)
Finoza,Lamuddin.
2010.KOMPOSISI BAHASA INDONESIA. Jakarta: Diksi
Intan Mulia
https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah,
diakses pada tanggal 16 November 2015 pukul
15.20 WITA
http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml, diakses
pada tanggal 16 November 2015 pukul 15.30 WITA
http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang penulisan.html,
diakses pada tanggal 16 November 2015 pukul 16.00 WITA
Komentar
Posting Komentar